Kekeringan melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebabkan krisis air bersih bagi warga dan berdampak pada sektor pertanian. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) telah memperpanjang status siaga darurat kekeringan hingga 31 Oktober dan melakukan dropping air bersih ke wilayah terdampak. .
Dampak kekeringan pada pertanian:
Kekeringan menyebabkan petani kesulitan mencari nafkah, bahkan ada yang beralih profesi menjadi pekerja bangunan atau penjual.
Upaya konservasi air:
Pemerintah
dan masyarakat diimbau untuk melakukan konservasi air, seperti membuat
tandon air hujan dan bijak dalam penggunaan air
Kekurangan generasi petani:
Kemarau panjang dan krisis air berdampak pada regenerasi petani, karena generasi muda enggan bertani dan lebih memilih merantau
Penyebab kekeringan:
Struktur geologis tanah
Gunungkidul memiliki karakteristik tanah karst yang menyulitkan eksplorasi air bawah tanah
Berkurangnya curah hujan:
Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan berkurangnya pasokan air tanah
Eksploitasi air yang berlebihan:
Aktivitas manusia seperti pertanian dan industri juga dapat memperburuk kondisi kekeringan
Penyuluhan dan edukasi:
Masyarakat diedukasi untuk menghemat penggunaan air dan menjaga kelestarian lingkungan
Pembangunan infrastruktur:
Pembangunan waduk dan embung untuk menampung air hujan sedang diupayakan
Konservasi air:
Masyarakat diimbau untuk melakukan konservasi air di lingkungan masing-masing.


0 komentar:
Poskan Komentar Anda di sini dengan baik dan sopan